Selasa, 12 Februari 2013

kisahku



Apa kabar ? Bagaimana hidupmu ? kamu tahu, hidupku semakin tidak mudah. Takdir masih mencandaiku. Apa yang kau lakukan sebenarnya ? mengapa engkau tetap bergeming di kepalaku dan tak hendak pergi ?
Bukankah sudah ku pesilahkan padamu untuk terbang mengawang ? jujur, aku takut. Sepuluh atau dua puluh tahun kedepan aku tak muda lagi. Apa yang aku alami nanti ?
Apakah tidak ada perubahan dan dunia begitu menyesakkan ? sepuluh atau dua puluh tahun lagi apakah engkau tetap menjelajahi otakku ?
Apa kabarmu hari ini ? masihkah sendu mata itu ? aku tahu kau tak akan terganti. Sekuat apapun aura kedatangan orang baru pada hidupku kau akan selalu menang.
Katakanlah padaku bagaimana hidup ini mesti kujaani ? kau Tanya apakah aku lelah ? ya, aku lelah.belakangan lebih-lebih ketika aku sadar aku tak remaja lagi aku menua, tak lagi menunggumu, tapi aku benar-benar makin  jauh telah menua. Aku mulai ketakutan karena sendiri dari masa kanak-kanak dulu. Semakin jauh dari waktu ketika aku merasa memilikimu, meski aku tak pernah memilikimu.
Sekarang tanpa menyalahkan janjimu, aku kehilangan semua kata-katamu. Bahwa aku selamanya bagimu. Bahwa ………..ah,kau mengembalikanku kemasa itu. Tidakkah ku penting bagimu ? pernahkah kau memikirkan sedang apa aku hari ini? sementara ketika kau mendatangi mimpiku, aku menangis.
Aku merasakan kehadiranmu saat itu aura hatimu, senyum surgamu. Bahka stelah aku sudah tak lagi berharap untuk bertemu aku tetap menginginkan auramu. Berharap kamu mampir sejenak dibunga tidurku. Sejenak saja, dan itu sudah cukup membuatku menangis. Setelah dunia ini kita akan tetap menyatu. Lalu di mana aku bisa menemuimu ? semakin aku merasa pernah memiliki, semakin kerasrasanya kehilangan. Jadi mana yang lebih baik ?
Ini bukan tentangmu melainkan aku. Kau tahu tiba-tiba aku menkhawatirkan masa depanku. Sesuatu yang dulu tidak pernah kufikirkan. Di mana kau pada masa depanku ? ketika kita sudah demakin tua dan lemah. Di manakah kau pada waktu itu ? masihkah kau akan memberikan senyummu ?
Tiba-tiba aku ketakutan dan kehilangan pegangan. Kali pertama setelah begitu jauh langkah kakiku dan aku tak penah ragu atau berhenti. Tiba-tiba, aku begitu rapuh dan berharap kamu ada disini. Menatapku, mengetahui aku. Memahami apa yang di benakku…..
masih berhakkah aku menemuimu, meluruhkan segala resahku. Mungkin sudah tidak lagi . atau memang tidak pernah aku memiliki hak untuk itu. Yang pasti aku begitu meridukanmu …. Berkeinginan merengkuh tanganmu. Menangis di pelukmu.
Bisakah ? Tentu saja tidak. Kau pun apsti menolak.
Mungkin ini waktuku untuk melangkah lagi. Entah untuk apa, entah untuk siapa. Yang pasti bukan buat diriku. Kau bawa pergi semua kesempatanku untuk bahagia sebenar-benarnya. Aku menua dengan rasa yang tersisa. Mungkin aku akan membaginya kepada orang-orang. Aku akan sisakan sedikit untuk tetap mengingatmu.
Bukan mauku tapi memang takdir ini mengharuskanku berbuat begitu. Kau begitu kuat….auramu begitu kuat…..aku sangat rindu……sangat ingin mendengar suaramu, seperti dulu….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar